Sebelum digunakan (dipanggil), suatu fungsi harus dideklarasikan dan didefinisikan terlebih dahulu. Bentuk
umum pendeklarasian fungsi adalah :
tipe_fungsi nama_fungsi(parameter_fungsi);
Sedangkan bentuk umum pendefinisian fungsi adalah :
Tipe_fungsi nama_fungsi(parameter_fungsi)
{
statement
statement
………...
………...
}
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan fungsi :
♦ Kalau tipe fungsi tidak disebutkan, maka akan dianggap sebagai fungis dengan nilai
keluaran bertipe integer.
♦ Untuk fungsi yang memiliki keluaran bertipe bukan integer, maka diperlukan pendefinisian
penentu tipe fungsi.
♦ Untuk fungsi yang tidak mempunyai nilai keluaran maka dimasukkan ke dalam tipe void
♦ Pernyataan yang diberikan untuk memberikan nilai akhir fungsi berupa pernyataan return.
♦ Suatu fungsi dapat menghasilkan nilai balik bagi fungsi pemanggilnya.
Contoh Program 1 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
float tambah (float x, float y); /* prototype fungsi tambah(), ada titik koma */
void main ( )
{
float a, b, c;
clrscr ( );
cout << “A = “; cin >> a;
cout << “B = “; cin >> b;
c = tambah (a, b); /* pemanggilan fungsi tambah() */
cout << “A + B = ” << c;
getch ( );
}
float tambah(float x, float y) /* Definisi fungsi , tanpa titik koma */
{
return (a+b); /* Nilai balik fungsi */
}
Contoh Program 2 :
/* Program menghitung nilai factorial */
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
long int factorial (int N); /* prototype fungsi factorial() */
void main ( )
{
int N;
long int fak;
cout << “Berapa factorial ? “;
cin >> N;
fak = factorial (N); /* pemanggilan fungsi factorial() */
cout << N << ” factorial = ” << fak;
getch ( );
}
long int factorial (int N) /* definisi fungsi factorial */
{
int I;
long int F = 1;
if (N<=0)
return (0);
for (I=2; I<=N; I++)
F = F * I;
return (F);
}
Parameter Formal dan Parameter Aktual
♦ Parameter Formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi.
♦ Parameter Aktual adalah variabel (parameter) yang dipakai dalam pemanggilan fungsi.
Dalam contoh program pertambahan di atas parameter formal terdapat pada pendefinisisan fungsi :
float tambah(float x, float y) //parameter formal
{
return (a+b);
}
Sedangkan parameter aktual terdapat pada pemanggilan fungsi :
void main ( )
{
……………
…………..
c = tambah(a, b); //parameter aktual
…………..
}
Cara Melewatkan Parameter
Cara melewatkan suatu parameter dalam Bahasa C++ ada dua cara yaitu :
♦ Pemanggilan Secara Nilai (Call by Value)
Call by value akan menyalin nilai dari parameter aktual ke parameter formal.
Yang dikirimkan ke fungsi adalah nilai dari datanya, bukan alamat memori letak dari datanya.
Fungsi yang menerima kiriman nilai akan menyimpannya di alamat terpisah dari nilai aslinya
yang digunakan oleh bagian program yang memanggil fungsi.
Perubahan nilai di fungsi (parameter formal) tidak akan merubah nilai asli di bagian program
yang memanggilnya.
Pengiriman parameter secara nilai adalah pengiriman searah, yaitu dari bagian program yang
memanggil fungsi ke fungsi yang dipanggil.
Pengiriman suatu nilai dapat dilakukan untuk suatu ungkapan, tidak hanya untuk sebuah
variabel, elemen array atau konstanta saja.
Contoh Program :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void tukar (int x, int y); /* pendeklarasian fungsi */
void main ( )
{
int a,b;
clrscr ( );
a = 15;
b = 10;
cout << “Nilai sebelum pemanggilan fungsi \n”;
cout << “a = “ << a << “, b = ” << b; // a dan b sebelum pemanggilan fungsi
tukar (a,b); /* pemanggilan fungsi tukar() */
cout << ”Nilai setelah pemanggilan fungsi \n”;
cout << “a = “ << a << “, b = ” << b; // a dan b setelah pemanggilan fungsi
getch ( );
}
void tukar(int x, int y) /* Pendefinisian fungsi tukar() */
{
int z; /* variabel sementara */
z = x;
x = y;
y = z;
cout << “Nilai di akhir fungsi tukar() \n”;
cout << “x = “ << x << “, y = ” << y;
}
♦ Pemanggilan Secara Referensi (Call by Reference)
Pemanggilan secara Referensi merupakan upaya untuk melewatkan alamat dari suatu variabel
ke dalam fungsi.
Yang dikirimkan ke fungsi adalah alamat letak dari nilai datanya, bukan nilai datanya.
Fungsi yang menerima kiriman alamat ini makan menggunakan alamat yang sama untuk
mendapatkan nilai datanya.
Perubahan nilai di fungsi akan merubah nilai asli di bagian program yang memanggil fungsi.
Pengiriman parameter secara referensi adalah pengiriman dua arah, yaitu dari fungsi pemanggil
ke fungsi yang dipanggil dan juga sebaliknya.
Pengiriman secara acuan tidak dapat bdilakukan untuk suatu ungkapan.
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void tukar (int &x, int &y); /* pendeklarasian fungsi */
void main ( )
{
int a,b;
clrscr ( );
a = 15;
b = 10;
cout << “Nilai sebelum pemanggilan fungsi \n”;
cout << “a = “ << a << “, b = ” << b; // a dan b sebelum pemanggilan fungsi
tukar (a,b); /* pemanggilan fungsi tukar() */
cout << ”Nilai setelah pemanggilan fungsi \n”;
cout << “a = “ << a << “, b = ” << b; // a dan b setelah pemanggilan fungsi
getch ( );
}
void tukar(int &x, int &y) /* Pendefinisian fungsi tukar() */
{
int z; /* variabel sementara */
z = x;
x = y;
y = z;
cout << “Nilai di akhir fungsi tukar() \n”;
cout << “x = “ << x << “, y = ” << y;
}
Penggolongan Variabel berdasarkan Kelas Penyimpanan (Storage Class)
♦ Variabel lokal
Variabel lokal adalah variabel yang dideklarasikan di dalam fungsi.
Sifat-sifat variabel lokal :
Secara otomatis akan diciptakan ketika fungsi dipanggil dan akan lenyap ketika proses eksekusi
terhadap fungsi berakhir.
Hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel dideklarasikan
Tidak ada inisialisasi secara otomatis (saat variabel diciptakan nilainya random).
Dideklarasikan dengan menambahkan kata “auto” (opsional).
♦ Variabel global (eksternal)
Variabel global (eksternal) adalah variabel yang dideklarasikan di luar fungsi.
Sifat-sifat variabel global :
Dikenal (dapat diakses) oleh semua fungsi.
Jika tidak diberi nilai awal secara otomatis berisi nilai nol.
Dideklarasikan dengan menambahkan kata “extern” (opsional).
Contoh Program :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void tampil(void);
int i = 25; /* variabel global */
void main ( )
{
clrscr ( );
cout << “Nilai variabel i dalam fungsi main() adalah ” << i;
tampil ( );
i = i * 4; /* nilai i yang dikali 4 adalah 25 (global) bukan 10 */
cout << “\n Nilai variabel i dalam fungsi main ( ) sekarang adalah “ << i;
getch ( );
}
void tampil(void)
{
int i = 10; /* variabel lokal */
cout << “Nilai variabel i dalam fungsi tampil() adalah” << i;
}
♦ Variabel Statis
Variabel statis adalah variabel yang nilainya tetap dan bisa berupa variabel lokal (internal) dan
variabel global (eksternal).
Sifat-sifat variabel statis :
Jika bersifat internal (lokal), maka variabel hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel
dideklarasikan.
Jika bersifat eksternal (global), maka variabel dapat dipergunakan oleh semua fungsi yang
terletak pada program yang sama.
Nilai variabel statis tidak akan hilang walau eksekusi terhadap fungsi telah berakhir.
Inisialisasi hanya perlu dilakukan sekali saja, yaitu pada saat fungsi dipanggil pertama kali.
Jika tidak diberi nilai awal secara otomatis berisi nilai nol.
Dideklarasikan dengan menambahkan kata “static”.
♦ Variabel Register
Variabel Register adalah variabel yang nilainya disimpan dalam resister dan bukan
dalam memori RAM.
Sifat-sifat variabel register :
Hanya dapat diterapkan pada variabel lokal yang bertipe int dan char.
Digunakan untuk mengendalikan proses perulangan (looping).
Proses perulangan akan lebih cepat karena variabel register memiliki kecepatan yang lebih
tinggi dibandingkan variabel biasa.
Dideklarasikan dengan menambahkan kata “register”.
Contoh Program :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main ( )
{
register int x; /* variabel register */
int jumlah;
clrscr ( );
for (i=1; i<=100; i++)
jumlah = jumlah + I;
printf(“1+2+3+…+100 = %i\n”, jumlah);
getch ( );
}
Fungsi Rekursif
Fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri.
Contoh Program :
#include <iostream.h>
#include <onio.h>
long int faktorial(int N); /* prototype fungsi faktorial */
void main()
{
int N;
cout << Berapa factorial ? “; cin >> N;
cout << “Faktorial dari ” << N << ” = ” << faktorial(N);
getch ( );
}
long int faktorial(int N) /* definisi fungsi factorial */
{
if(N==0)
return(1);
else
return(N * faktorial(N - 1)); // fungsi faktorial() memanggil fungsi factorial()
}
LATIHAN 7
1. Buat fungsi untuk menentukan apakah suatu bilangan bulat bersifat ganjil atau genap. Jika genap
maka fungsi menghasilkan nilai 1, dan 0 untuk selainnya.
2. Buatlah fungsi menjumlahkan bilangan 1,2,3, ….., n secara rekursif.
3. Buatlah Program untuk menghitung jarak maksimum (xmax) dan ketinggian maksimum (hmax)
dari sebuah peluru yang ditembakkan dengan sudut elevasi A. Anggap g = 10 m/s2 (Gunakan
fungsi sin() dan cos() )
Posting Komentar